Gorontalo – Logo resmi Gorontalo Half Marathon yang diinisiasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontralo menuai sorotan tajam, setelah ditemukan kemiripan dengan logo perusahaan Catalyst Central.
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Olahraga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo, Budi Kusuma menilai bahwa permasalan ini tidak cukup dengan revisi visual.
“Ini bukan perkara suka atau tidak suka terhadap desain. Ini sudah masuk ranah hukum. Revisi bukan solusi jika akar masalahnya adalah plagiarisme,” ucap Budi kepada baita.id, Senin (14/07/2025).
“Kami menilai keselahan ini sangat fatal. Langkah tidak bijak yang dilakukan oleh dinas yang menaungi pemuda itu secara tidak langsung memberi tahu kepada publik, di Gorontalo kekurangan SDM yang bisa membuat logo untuk event bergengsi itu,” lanjutnya.
Bahkan menurut mantan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo itu, bukan hanya Provinsi Gorontalo yang dicoreng, tetapi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo telah mencoreng nama baik Negara Indonesia.
“Logo itu jelas hampir tidak ada bedanya dengan logo perusahaan asal Australia. Dengan demikian, bagi kami, Dispora bukan hanya mencoreng nama baik Pemerintah Provinsi Gorontalo sebagai pelaksana kegiatan, tetapi juga telah mencoreng nama baik Indonesia di mata perusahaan asing,” ujarnya.
Selain itu, Ia itu juga meminta dengan tegas agar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo diaudit, karena launching logo tersebut diduga menggunakan anggaran pemerintah.
“Kami meminta dengan tegas kepada inspektorat daerah, untuk melakukan audit dinas tersebut, karena kami menduga kegiatan launching logo yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur itu menggunakan anggaran daerah, sedangkan logonya hasil plagiat,” tutupnya.
(Agl/Baita)