Mundurnya Rahayu Saraswati, Lonceng Sunyi Bagi Perjuangan Perempuan, Anak dan Pemuda

Foto: Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo dan Rezaldath Iyou, Koorddinator Rembuk Pemuda Gorontalo (Sumber: Istimewa)

Keputusan Rahayu Saraswati untuk meninggalkan kursi legislatif menjadi kabar yang menyesakkan dada. Di tengah harapan akan hadirnya suara muda, perempuan dan anak di parlemen, justru salah satu pejuang paling lantang memilih untuk mundur.

Rembuk Pemuda Gorontalo menyebut keputusan ini sebagai “lonceng sunyi” yang menandai pukul mundur perjuangan kelompok rentan di ranah politik.

Bacaan Lainnya

Koordinator Rembuk Pemuda, Rezaldath Iyou menegaskan bahwa Saraswati bukan hanya politisi, melainkan simbol keberanian generasi muda.

“Beliau hadir dengan gagasan, dengan keberanian, dengan hati yang berpihak pada mereka yang sering diabaikan. Mundurnya Saraswati bukan hanya kehilangan kursi, tapi kehilangan harapan yang pernah kita gantungkan di pundaknya,” ujarnya.

Meski demikian, Rezaldath mengingatkan bahwa api yang pernah dinyalakan Saraswati tidak boleh padam.

“Tugas kita, para pemuda, adalah menjaga nyala itu. Jangan biarkan perjuangan ini berhenti hanya karena satu tokoh mundur. Justru inilah waktunya kita bangkit,” tegasnya.

Pos terkait